Lawa dalam
bahasa Jawa artinya kelelawar. Dinamakan demikian karena goa ini menjadi sarang
dari ribuan kelelawar liar di siang hari. Jadi, wajar saja bila bagian
dalam goa beraroma kotoran kelelawar, tapi sangat asyik dan menyenangkan untuk
ditelusuri. Pada jaman dahulu Goa Lawa digunakan untuk bersembunyi dan meminta
petunjuk dari Allah oleh dua orang mubaligh yang menyebarkan agama
Islam di daerah tersebut.
Berbeda
dengan goa di pegunungan Kapur, Goa Lawa yang terletak di desa Siwarak
kecamatan Karangreja ini terbentuk dari proses pendinginan lava, sehingga
membentuk batuan keras tanpa stalaktit dan stalagmit. Setidaknya,
perlu waktu satu jam untuk menyusuri lorong goa yang panjangnya mencapai 1,5
kilometer dan luas mencapai 5 kilometer.
Kecamatan
Karangreja memang berpotensi pariwisata, sampai-sampai objek wisata yang satu
ini juga berada di Kecamatan ini. Goa Lawa yang terletak sekitar 25 km dari
kota Purbalingga, obyek wisata yang satu ini sudah cukup tua. Sebagai sebuah
Goa, goa ini merupakan goa terpanjang, unik dan berbeda dengan goa-goa lainnya
di Indonesia, Goa Lawa tidak memiliki stalagmit, stalagtit dan bebatuannya yang
tidak berkapur. Di dalam goa terdapat Batu Semar, Waringin Seto, Goa Istana
Lawa, Goa Dada Lawa, Batu Keris, Goa Cepet, Goa Ratu Ayu dan Wahana Bermain.
Tempatnya
yang berada di ketinggian sekitar 900 meter di atas permukaan laut membuat
suasana di kawasan Goa Lawa terasa begitu sejuk. Udaranya masih bersih dan
segar. Jadi, tempat ini menjadi tempat yang sangat tepat untuk refreshing atau
berlibur bersama keluarga. Goa ini juga sangat cocok untuk tempat berwisata
bersama teman-teman, bagi anda yang kemalaman atau mau bermalam juga bisa,
karena disekitar goa lawa terdapat rumah-rumah yang dapat digunakan sebagai
tempat penginapan.
Ketika
anda masuk ke kawasan Goa Lawa, anda akan menjumpai wahana permainan untuk
anak-anak serta binatang keong raksasa yang sedang kasmaran, pohon pinus yang
rindang, serta berbagai macam tanaman bunga yang terlihat sangat menawan saat
bermekaran. Semua itu dapat anda saksikan ketika memasuki kawasan objek wisata
Goa Lawa.
Selanjutnya
anda dapat menuruni goa yang menjadi tujuan utama anda. Anda jangan khawatir
kalau keadaan di dalam goa gelap karena, pengelola sudah mempersiapkan lampu
penerangan yang dapat membantu anda saat memasuki goa. Bentuk dan model lampu
yang dipasang juga unik karena dibuat menyerupai hewan kelelawar.
Keadaan
goa yang lembab pun makin terasa saat anda melangkahkan kaki kesana. Dan objek
wisata pertama yang dapat anda lihat adalah sebuah tokoh punakawan bernama
Semar. Batuan ini terbentuk secara alami tanpa melalui tahap pemahatan. Dan
bentuknya yang mirip dengan Semar inilah yang membuat banyak orang menyebutnya
dengan ‘Mbah Semar”.
Tidak
jauh dari batu Semar terdapat dinding batuan yang bentuknya mirip sekali dengan
pohon beringin berwarna putih. Batuan ini kemudian diberi nama Waringin Seto.
Penamaan ini menggambarkan bentuk pohon yang seperti beringin, mulai dari daun
hingga bentuk batangnya. Dan kalau anda berniat untuk berkunjung ke Goa Lawa,
anda juga harus siap untuk berbasah-basar ria karena saat menyelusuri goa,
tubuh anda akan basah akibat dari tetesan air mengalir yang berasal dari atap
goa.
Pesona
lain yang dapat anda nikmati saat berkunjung ke Goa Lawa adalah sebuah istana
Lawa yang membentuk dada kelelawar raksasa. Tempat ini sangat lapang sehingga
anda bisa dengan mudah menikmati keadaan sekitar. Selanjutnya, anda juga akan
bisa menemukan objek lain di dalam gua berupa Bale Paseban, Pancuran Slamet,
Sendang Drajat, Sendang Slamet, Lobang Panembahan, dan Gangsir Bupati.
Diperlukan
waktu sekitar 1 jam untuk bisa menyelusuri tiap jengkal Goa Lawa. Jalan yang
harus ditempuh oleh para petualang ini juga cukup berkelok-kelok, yang
merupakan tipikal khas dari sebuah goa. Tapi, anda jangan khawatir karena akses
yang bisa anda tempuh untuk menjelajahi seisi goa telah terbantu oleh polesan
di sana-sini yang dilakukan oleh pengelola. Nah, kalau anda termasuk orang yang
hobi meneliti tentang lapisan bumi, Goa Lawa juga dapat memuaskan hasrat anda
untuk meneliti lebih jauh tentang proses pembentukan dan jenis materi yang
membentuk goa ini.
Karena
lokasinya yang berada di area pegunungan dan sepi, tidaklah mengherankan kalau
Goa Lawa dijadikan sebagai salah satu pilihan bagi mereka yang ingin bersemedi,
atau sekedar untuk mengendorkan pikiran yang sedang dilanda masalah. Konon,
kalau orang yang sedang bersemedi ini sedang beruntung, ia akan bisa mendapat
jimat atau pusaka yang dapat dilihat secara fisik.
Pengunjung
yang datang ke objek wisata Goa Lawa ini akan semakin membludak saat musim
liburan dan akhir pekan. Tetapi, jumlahnya akan semakin banyak saat lebaran
karena banyak pemudik yang merantau ke kota ingin menikmati kembali keindahan
dari Goa Lawa karena tempatnya yang masih sangat alami.
Setelah
puas menyaksikan keindahan alami dari Goa Lawa, saat keluar anda pun dapat
mengunjungi kios-kios yang menjual cinderamata. Dan untuk pengisi perut, anda
bisa menikmati beberapa menu khas daerah Purbalingga seperti mendoan dan
wedhang ronde. Anda juga dapat membeli buah buahan khas pegunungan yang ada
disekitar goa lawa seperti nanas, strawberry yang ditanam oleh warga sekitar,
sehingga buahnya masih segar dan harganya tergolong murah. Selain itu, anda
juga dapat berkunjung ke tempat wisata lain didekat goa lawa.