Friday, 28 August 2015

GOA LAWA


GOA LAWA
Lawa dalam bahasa Jawa artinya kelelawar. Dinamakan demikian karena goa ini menjadi sarang dari ribuan kelelawar liar di siang hari. Jadi, wajar saja bila bagian dalam goa beraroma kotoran kelelawar, tapi sangat asyik dan menyenangkan untuk ditelusuri. Pada jaman dahulu Goa Lawa digunakan untuk bersembunyi dan meminta petunjuk dari Allah oleh dua orang mubaligh yang menyebarkan agama Islam di daerah tersebut.

Berbeda dengan goa di pegunungan Kapur, Goa Lawa yang terletak di desa Siwarak kecamatan Karangreja ini terbentuk dari proses pendinginan lava, sehingga membentuk batuan keras tanpa stalaktit dan stalagmit. Setidaknya, perlu waktu satu jam untuk menyusuri lorong goa yang panjangnya mencapai 1,5 kilometer dan luas mencapai 5 kilometer.
Kecamatan Karangreja memang berpotensi pariwisata, sampai-sampai objek wisata yang satu ini juga berada di Kecamatan ini. Goa Lawa yang terletak sekitar 25 km dari kota Purbalingga, obyek wisata yang satu ini sudah cukup tua. Sebagai sebuah Goa, goa ini merupakan goa terpanjang, unik dan berbeda dengan goa-goa lainnya di Indonesia, Goa Lawa tidak memiliki stalagmit, stalagtit dan bebatuannya yang tidak berkapur. Di dalam goa terdapat Batu Semar, Waringin Seto, Goa Istana Lawa, Goa Dada Lawa, Batu Keris, Goa Cepet, Goa Ratu Ayu dan Wahana Bermain.
Tempatnya yang berada di ketinggian sekitar 900 meter di atas permukaan laut membuat suasana di kawasan Goa Lawa terasa begitu sejuk. Udaranya masih bersih dan segar. Jadi, tempat ini menjadi tempat yang sangat tepat untuk refreshing atau berlibur bersama keluarga. Goa ini juga sangat cocok untuk tempat berwisata bersama teman-teman, bagi anda yang kemalaman atau mau bermalam juga bisa, karena disekitar goa lawa terdapat rumah-rumah yang dapat digunakan sebagai tempat penginapan.
Ketika anda masuk ke kawasan Goa Lawa, anda akan menjumpai wahana permainan untuk anak-anak serta binatang keong raksasa yang sedang kasmaran, pohon pinus yang rindang, serta berbagai macam tanaman bunga yang terlihat sangat menawan saat bermekaran. Semua itu dapat anda saksikan ketika memasuki kawasan objek wisata Goa Lawa.
Selanjutnya anda dapat menuruni goa yang menjadi tujuan utama anda. Anda jangan khawatir kalau keadaan di dalam goa gelap karena, pengelola sudah mempersiapkan lampu penerangan yang dapat membantu anda saat memasuki goa. Bentuk dan model lampu yang dipasang juga unik karena dibuat menyerupai hewan kelelawar.
Keadaan goa yang lembab pun makin terasa saat anda melangkahkan kaki kesana. Dan objek wisata pertama yang dapat anda lihat adalah sebuah tokoh punakawan bernama Semar. Batuan ini terbentuk secara alami tanpa melalui tahap pemahatan. Dan bentuknya yang mirip dengan Semar inilah yang membuat banyak orang menyebutnya dengan ‘Mbah Semar”.
Tidak jauh dari batu Semar terdapat dinding batuan yang bentuknya mirip sekali dengan pohon beringin berwarna putih. Batuan ini kemudian diberi nama Waringin Seto. Penamaan ini menggambarkan bentuk pohon yang seperti beringin, mulai dari daun hingga bentuk batangnya. Dan kalau anda berniat untuk berkunjung ke Goa Lawa, anda juga harus siap untuk berbasah-basar ria karena saat menyelusuri goa, tubuh anda akan basah akibat dari tetesan air mengalir yang berasal dari atap goa.
Pesona lain yang dapat anda nikmati saat berkunjung ke Goa Lawa adalah sebuah istana Lawa yang membentuk dada kelelawar raksasa. Tempat ini sangat lapang sehingga anda bisa dengan mudah menikmati keadaan sekitar. Selanjutnya, anda juga akan bisa menemukan objek lain di dalam gua berupa Bale Paseban, Pancuran Slamet, Sendang Drajat, Sendang Slamet, Lobang Panembahan, dan Gangsir Bupati.
Diperlukan waktu sekitar 1 jam untuk bisa menyelusuri tiap jengkal Goa Lawa. Jalan yang harus ditempuh oleh para petualang ini juga cukup berkelok-kelok, yang merupakan tipikal khas dari sebuah goa. Tapi, anda jangan khawatir karena akses yang bisa anda tempuh untuk menjelajahi seisi goa telah terbantu oleh polesan di sana-sini yang dilakukan oleh pengelola. Nah, kalau anda termasuk orang yang hobi meneliti tentang lapisan bumi, Goa Lawa juga dapat memuaskan hasrat anda untuk meneliti lebih jauh tentang proses pembentukan dan jenis materi yang membentuk goa ini.
Karena lokasinya yang berada di area pegunungan dan sepi, tidaklah mengherankan kalau Goa Lawa dijadikan sebagai salah satu pilihan bagi mereka yang ingin bersemedi, atau sekedar untuk mengendorkan pikiran yang sedang dilanda masalah. Konon, kalau orang yang sedang bersemedi ini sedang beruntung, ia akan bisa mendapat jimat atau pusaka yang dapat dilihat secara fisik.
Pengunjung yang datang ke objek wisata Goa Lawa ini akan semakin membludak saat musim liburan dan akhir pekan. Tetapi, jumlahnya akan semakin banyak saat lebaran karena banyak pemudik yang merantau ke kota ingin menikmati kembali keindahan dari Goa Lawa karena tempatnya yang masih sangat alami.
Setelah puas menyaksikan keindahan alami dari Goa Lawa, saat keluar anda pun dapat mengunjungi kios-kios yang menjual cinderamata. Dan untuk pengisi perut, anda bisa menikmati beberapa menu khas daerah Purbalingga seperti mendoan dan wedhang ronde. Anda juga dapat membeli buah buahan khas pegunungan yang ada disekitar goa lawa seperti nanas, strawberry yang ditanam oleh warga sekitar, sehingga buahnya masih segar dan harganya tergolong murah. Selain itu, anda juga dapat berkunjung ke tempat wisata lain didekat goa lawa.